PENGARUH MODEL SHOW AND TELL TERHADAP KEMAMPUAN BERCERITA PESERTA DIDIK PADA PEMBELAJARAN TEMATIK

Rivani Husna

Abstract


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh model show and tell terhadap kemampuan bercerita didik pada pembelajaran tematik. Penelitian ini merupakan penelitian Quasi Eksperimen yang dilakukan di kelas II MIN 4 Kota Medan. Penelitian ini menggunakan kelas eksperimen dan kelas kontrol. Kelas II-A sebagai kelas eksperimen dengan jumlah sebanyak 15 peserta didik dan kelas II-B sebagai kelas kontrol dengan jumlah 16 peserta didik. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan bercerita peserta didik yang diajarkan dengan model show and tell dan kemampuan bercerita peserta didik yang diajarkan dengan model pembelajaran konvensional. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kelas II MIN 4 Kota Medan, menunjukkan adanya pengaruh model show and tell terhadap kemampuan bercerita peserta didik pada pembejaran tematik. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata kemampuan bercerita peserta didik menggunakan model show and tell yaitu 72,44. Sedangkan rata-rata kemampuan bercerita peserta didik menggunakan model pembelajaran konvensional yaitu 50,39. Berdasarkan hasil uji t diperoleh 16,48 > 2,13145.

Kata Kunci: Model Show And Tell, Kemampuan Bercerita, Pembelajaran Tematik.


Full Text:

PDF

References


Abdul Aziz. (2013). Mendidik Dengan Cerita. Bandung: tpn.

Abdul Majid. (2014). Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Agus Suprijono. (2012). Cooperative Learning Teori & Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ari Prasasti. (2012). Peningkatan Keterampilan Berbicara Melalui Metode Show and Tell Pada Anak TK ABA Kasihan. Skripsi. Yogyakarta: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Yogyakarta.

Arikunto Suharsimi. (2012). Dasar-Dasar Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Asep Jihad. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressdindo.

Bachri, Bactiar S. (Tt). Pengembangan Kegiatan Bercerita di Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Depdiknas.

Bobbi De Porter dan Mike Hernacki.(2000) quantum Learning (Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan). Bandung: Mizan Media Utama.

Depag.(2005). Pedoman Pelaksanaan Pembelajaran Tematik. Jakarta: Dirjen Kelembagaan Agama Islam.

Depdiknas.(2006). Model Pembelajaran Tematik Kelas Awal Sekolah Dasar. Jakarta: Depdiknas.

Dimyanti Johni. (2013). Metodologi Penelitian Pendidikan dan Aplikasinya Pada Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta: Kencana.

Henry Guntur Tarigan, Prof. Dr. (2008).Berbicara Sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Percetakan Angkasa.

Luh Eka Trislijayanti, dkk. ( 2015). Penggunaan Metode Show and Tell Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Untuk Meningkatkan Keterampilan Berbicara Siswa Kelas VII C Di SMP Negeri 1 Seririt tahun Ajaran 2014/2015. Journal Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Momon. (2020). Meningkatkan Keterampilan Berbicara dan Aktivitas Pembelajaran Melalui Metode Menunjukkan dan Bercerita (Show and Tell) Siswa Kelas III Madrasah Ibtidaiyah Negeri 4 Sukabumi. Jurnal Teknologi Pendidikan.

Nur Jariyah. (2013). Penerapan Storytelling Dalam Rangka Meningkatkan Keterampilan Bercerita Peristiwa Menyenangkan Pada Mata Pelajaran IPS Kelas II Madrasah Ibtidaiyah Nurul Yaqin Surabaya.

Nurgiyantoro.(2013). Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.

Nurhasanah dan Didik Tumianta. (2007). Kamus Besar Bahasa Indonesia Untuk Sd dan SMP. Jakarta: Bina Sarana Pustaka.

Rora Rizky Wandini. (2017). Integrasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Tematik”. Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan.

Rora Rizky Wandini. (2018). “Implementasi Pembelajaran PAKEM Pada Materi Luas dan Keliling Bangun Datar”.

Rora Rizky Wandini, dkk. (2021). “Peran Pendidikan Berbasis Kearifan Lokal Dalam Membentuk Karakter Siswa di MIS Al-Afkary Batang Kuis”. Jurnal Pendidikan Dasar.

Rusman.(2014). Model-Model Pembelajaran. Bandung: PT Raja Grafindo Persada.

Slamet Suyanto. (2005). Dasar-Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Yogyakarta: Hikayat Publishing.

Subyantoro.(2007). Model Bercerita Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosional Anak. Semarang: Rumah Indonesia.

Sudirman.(2009). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Sugiyono. (2019). Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. bandung L Alfabeta.

Syamsu Yusuf. (2012). Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Tadkiroatun Musfiroh. (2011). Show and Tell Edukatif: Panduan Pengembangan Sosial Skills Anak Usia Dini. Yogyakarta: Locus Tiara Wacana Group.

Takdiroatun Musfiroh. 2005). Bercerita Untuk Anak Usia Dini. Jakarta: Depdiknas.

Tania Permatasari, Ni Kdk, dkk.(2018). Pengaruh Metode Show and Tell Terhadap Kemampuan Berbicara Anak Kelompok B Taman Kanak-Kanak. Journal Pendidikan Anak Usia Dini Universitas Pendidikan Ganesha.

Tilaar, H.A.R. (2017). Media Pembelajaran Aktif. Bandung: Nuansa Cendekia.

Trianto. (2011). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik Bagi Anak Usia Dini TK/RA & Anak Usia Kelas Awal SD/MI. Jakarta: Kencana.

Trianto.(2013). Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik. Jakarta: PT Prestasi Pustaka Karya.

Widiani, Kd, dkk. (2014). Pengaruh Metode Pembelajaran Show and Tell Terhadap Keterampilan Berbicara Siswa kelas V Tahun Pelajaran 2013/2014 Di SD Negeri 1 Sangsit.Jurnal Mimbar PGSD Universitas Pendidikan Ganesha.

Yeti Mulyana. (2009). Keterampilan Berbahasa Indonedia SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Zingher.(2011). Unexpected Show and Tell. United States: Libraries Unlimited.

Zul dan Apriliana.(2008). Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta: Difa Publisher.




DOI: http://dx.doi.org/10.30821/niz.v12i1.1480

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


INDEXING