ALHIKMAH DALAM PERSPEKTIF ALQURAN AL-KARIM DAN IMPLIKASINYA TERHADAP TUGAS GURU
Abstract
Hikmah seperti mata uang dua sisi, satu sisi sebagai ilmu pengetahuan dan sisi lainnya adalah pengamalan pengetahuan itu sendiri, orang yang memiliki hikmah adalah orang yang bijaksana karena dia berbuat sesuai dengan pengetahuan yang dimilikinya. Guru sebagi orang yang memiliki kewenangan melaksanakan tugas pembelajaran tugas mendidik anak unuk menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Allah, disebut dalam QS. An-Nahl: 125 harus melaksanakannya dengan “hikmah", sebagai tenaga pendidik harus memiliki pengetahuan yang mendalam dan benar tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan proses pembelajaran itu sendiri, antara lainmemahami peserta didik, memiliki pengetahuan merancang pembelajaran, mengetahui dan menguasai substansi keilmuan, menjadi uswatun hasanah. Dari segi sikapguru harus memiliki sikap ikhlas, konsisten, sabar dan lemah lembut. Bertindak sesuai dengan norma hukum, norma sosial dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan nilai-nilai agama, berakhlak mulia dan dapat menjadi teladan, dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik dan megamalkan terlebih dahulu informasi yang telah didapat sebelum disajikan kepada anak didiknya
Full Text:
PDFDOI: http://dx.doi.org/10.30829/taz.v7i1.255
Refbacks
- There are currently no refbacks.
Copyright (c) 2018 TAZKIYA
Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Jl. Williem Iskandar Pasar V, Medan Estate.