MENCETAK PARA SARJANA DARI UNIVERSITAS MASJID: ANTARA WACANA DAN KONSEP

SEHAT SULTONI DALIMUNTHE

Abstract


Masjid sebagai peradaban dunia telah banyak difungsikan umat Islam sejak kelahirannya sampai sekarang. Pada permulaan Islam, Masjid Nabawi dipergunakan oleh Nabi Muhammad Saw. untuk semua kegiatan termasuk pusat pemerintahan dan markas besar militer. Dari banyak peranan masjid sepanjang sejarah, peranan sebagai tempat ibadah dan tempat pendidikan masih kita jumpai sampai saat ini, termasuk di kota-kota besar di Indonesia. Sementara, masjid sebagai tempat ibadah, tempat musyawarah, dan pusat informasi juga masih kita banyak temukan di masjid-masjid pesedasaan. Sebagai tempat pendidikan, masjid dalam sejarah banyak melahirkan para ulama yang mumpuni dan bahkan ada masjid yang secara signifikan berobah fungsi menjadi universitas, yaitu Universitas al-Azhar Mesir. Melihat adanya kewajiban khutbah Jum’at, ditambah membudayanya ceramah Ramadhan dan pengajian di masyarakat kota, maka jika dikelola secara profesional layaknya mengelola lembaga pendidikan, maka tidak mustahil, banyak “sarjana” yang bisa lahir dari pendidikan masjid, sehingga masjid itu berfungsi bagaikan universitas.

Full Text:

PDF


DOI: http://dx.doi.org/10.30829/tar.v22i2.35

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


CURRENT INDEXING
 

 

Creative Commons License

Jurnal Tarbiyah by UIN Sumatera Utara Medan is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial-ShareAlike 4.0 International License.
Based on a work at http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah.
Permissions beyond the scope of this license may be available at http://jurnaltarbiyah.uinsu.ac.id/index.php/tarbiyah/about/submissions#copyrightNotice.