PENDIDIKAN ISLAM BERWAWASAN GENDER

Farida Jaya

Abstract


Sejarah menunjukkan bahwa kedudukan wanita dalam pandangan umat-umat sebelum Islam sangat rendah dan hina dina, mereka tidak menganggapnya sebagai manusia yang mempunyai roh, atau hanya menganggapnya dari roh yang hina. Bagi mereka, wanita adalah pangkal keburukan dan sumber bencana.

Berbeda dengan Islam, Pendidikan Islam tidak membedakan hak atas laki-laki dan perempuan yaitu bahwa nilai-nilai fundamental yang mendasari ajaran Islam seperti perdamaian, pembebasan dan egaliterianisme termasuk persamaan derajat antara lelaki dan perempuan banyak tercermin dalam ayat Al-Qur'an, kisah-kisah tentang peranan penting kaum perempuan di zaman nabi Muhammad saw., seperti Siti Khadijah, Siti Aisyah dan lain-lain telah banyak ditulis. Begitupula tentang sikap Rasulullah yang menghormati kaum perempuan dan memperlakukannya sebagai mitra dalam perjuangan.

Islam betul-betul sangat memperhatikan kaum perempuan dari berbagai aspek kehidupannya dan memberikan haknya sebagaimana yang telah difirmankan oleh Allah swt. dalam syari'at. Dalam ajaran Islam, perempuan juga mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam  berkarir (dalam sektor publik), dengan tidak melalaikan fungsi dan kedudukannya sebagai perempuan. Cukup banyak ayat Al-Qur’an maupun hadits Nabi yang mendorong perempuan  untuk berkarir sebagaimana makna yang terkandung dalam Q.S.Annisa’ ayat 32. Ayat ini merupakan perintah bagi laki-laki dan perempuan untuk berusaha dan berkarier agar bisa mencapai kehidupan bahagia di dunia dan di akhirat. Karier bisa dicapai seseorang bila ia memiliki ilmu, dan ilmu diperoleh melalui pendidikan yang diperolehnya. Pendidikan adalah hak asasi manusia yang paling mendasar, oleh sebab itu setiap warga Negara berhak memperoleh layanan yang baik dan berkualitas untuk kehidupan yang lebih baik dimasa yang akan datang. Pemerintah bersama masyarakat wajib menyediakan dan membangun sarana pendidikan yang memadai agar seluruh warga Negara terlayani tanpa membedakan laki-laki dan perempuan dan dapat berkembang sedini mungkin.

Kata Kunci: Pendidikan Islam, Gender

Full Text:

PDF

References


Azra, Azyumardi, 1999, Esai-esai Intelektul Muslim dan Pendidikan Islam, Jakarta, Logos.

Collins, Dennis, 1999, Paulo Freire: Kehidupan, Karya dan Pemikiranya, Yogyakarta: Pustaka Pelejar & Komunitas Apiru.

Engineer, Asghar Ali, 2007, Pembebasan Perempuan, Yogyakarta:LKiS Pelangi Aksara, Cet. II.

Fachruddin, Amir Hamzah, 1998, Wanita Karier dalam Timbangan Islam: Kodrat Kewanitaan, Emansipasi dan Pelecehan Seksual Cet.I; Jakarta: Pustaka Azzam

Fakih, Mansour, 1997, Analisis Gender dan Transformasi Sosial, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

, 1999, Gender dan Perubahan Organisasi, Yogyakarta: LKiS.

Fauzi, Ikhwan, 2002, Perempuan dan Kekuasaan: Menelusuri Hak Politik dan Persoalan Gender dalam Islam, Cet. I, Jakarta: Amzah.

Fauzia, Amelia, dkk., 2004, Realita dan Cita Kesetaraan Gender di UIN Jakarta, Jakarta: McGill IAIN-IndonesiaSocial Equity Project,Cet I.

Qohar, Mas’ud Khasan Abdul, t.th. Kamus Istilah Pengetahuan Populer, Yogyakarta: Bintang Pelajar.

Zaini, Wahid, dkk., 1999, Memposisikan Kodrat: Perempuan dan perubahan dalam perspektif Islam Cet. 1; Jakarta: Mizan.




DOI: http://dx.doi.org/10.30829/taz.v9i2.832

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 TAZKIYA

Creative Commons License

Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.

Program Studi Pendidikan Agama Islam, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan, Jl. Williem Iskandar Pasar V, Medan Estate.